اهلا و سهلا ومر حبا



ٍُSelamat datang di Blog saya, semoga bermanfa'at...جزاك الله خيرا كثيرا

Sabtu, 25 Desember 2010

RENUNGAN JUM'AT

الحمد لله * الحمد لله الذى امرنا بتربية البنات والبنين * الشهد ان لااله الا الله وحده لاشريك له وهدانا الى الطريق المبين * واشهد ان محمدا اعبد ه ورسوله افضل الخلق اجمعين * اللهم صل وسلم وبارك على سيد نا محمد وعلى اله واصحا به ومن تبعه الى يوم الدين * أما بعد : فيا عباد الله اوصيكم ونفسي بتقوى الله اتقوا الله حق تقته ولاتمو تن الا وانتم مسلمون

Sidang jum’at rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan melaksanakan perintanhNYa dan menjauhi apa-apa yang dilarangNya, karena takwa itu adalah ketundukan kepada keputusan Allah SWT maka kehidupan yang hanya sementara ini akan mempunyai nilai yang berarti.
Beberapa hak yang harus diketahui oleh setiap orang Islam dan sesungguhnya upaya seseorang untuk mengetahui kewajiban dan hak-haknya, mengetahui kewajiban-kewajibannya terhadap Allah dan hamba-Nya termasuk hal yang sangat penting dan merupakan kewajiban yang sangat besar.

Ada sepuluh hak yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh setiap muslim, yaitu:
1. hak Allah Ta’ala
2. hak Rasulullah SAW
3. hak kedua orang tua
4. hak anak-anak
5. hak sanak saudara
6. hak suami istri
7. hak pemimpin dan rakyatnya
8. hak tetangga
9. hak kaum muslimin secara umum .
10. hak non muslim (orang kafir).

Sidang jum’at rahimakumullah

Pada kesempatan khotbah jum’at kali ini khatib hanya akan menyampaikan hak anak-anak Dimana anak merupakan amanat Allah SWT yang diberikan kepada kita untuk dididik dan diarahkan serta dibekali dengan ajaran agama. Sebagai titipan, maka kita orang tua wajib menjadikannya anak uang sholeh, bertakwa dan berguna di tengah-tengah masyarakat. Untuk kita sebagai orang tua wajib membekali mereka dengan keimanan, ilmu syariat agama dan ilmu ketrampilan dunia.




Oleh sebab itu Allah SWT mengingatkan kepada kita melalui firmannya dalam Al Qur’an surah An-nisa ayat 9 yang berbunyi :

وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم فليتقواالله وليقولوا قولا سديدا
Artinya :
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meniggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mengucapkan perkataan yang benar.

Pengertian di‘aa faa pada ayat tersebut adalah mengandung pengertian lemah dibidang Iman, lemah dibidang ilmu pengetahuan dan lemah di bidang ekonomi.
Untuk itu anak agar dibekali dengan Iman yang kuat dan kokoh, supaya kelak tidak terombang-ambing oleh gelombang perputaran zaman, supaya anak tidak mudah luntur imannya dikarenakan tajamnya tingkat persaingan hidup pada saat sekarang dan akan datang.
Dalam hal kelemahan iman tersebut maka anak perlu dibekali dengan Ilmu syariat Agama sehingga kelak anak tidak terjerumus dalam perbuatan yang melanggar perintah Agama yang mana perbauatan itu dapat menyebabkan dirinnya masuk dalam neraka.
Allah berfirman :
ياايها الذين امنوا قوا انفسكم واهليكم نارا
Artinya :
Hai orang oarang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ( QS. At Tahrim :6)

Kemudian dalam hal kelemahan ilmu pengetahuan dan kelemahan bidang ekonomi, dalam menghadapi masa depan anak dengan berbagai permasalahan hidup manusia yang akan dihadapi semakin rumit dan kompleks, berkurang sumber daya alam untuk mata pencaharian sehingga memaksa manusia untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan untuk mempertahan hidup. Untuk itu anak harus dibekali dengan ilmu dunia artinya ilmu yang dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan dunianya. Supaya jangan sampai menjadi orang yang menjadi beban orang lain.
Sehubungan dengan hal tersebut Rasulullah SAW bersabda :

علموا اولادكم فانهم مخلوقون لزمن غير زمنكم
Artinya :
Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu akan menghadapi suatu zaman yang bukan seperti zaman kalian sekarang ( Al Hadist).


Sidang jum’at rahimakumullah

Tidak bisa disangkal lagi bahwa kita sebagai orang tua (wali asbah orang tua) memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mendidik anak (baik tenaga atau pemikiran dan nasehat) bagi orang tua yang sudah tua atau tidak bisa bekerja dsbnya, maka pemikiran dan nasehat sama saja nilainya. Keberadaan orang tua atau wali pengganti orang tua atau orang tua angkat dsbnya sangat sangat mempengaruhi watak anak, prlilaku serta sikap hidupnya
Oleh sebab itu Rasulullah SAW telah memberi peringatan kepada para orang tua atau orang-orang yanh dituakan dan mereka yang dipandang bertanggung jawab terhadap anak dan generasi muda, beliau bersabda :

كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه او بنصرانه او يمجسانه
Artinya :
Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist tersebut menyebitkan kata faa a bawaa hu kedua orang tuanyalah. Ini berarti kedua orang tuanya ataupun yang dituakan mengurus anak sangat menentukan dalam me-warnai dalam tata kehidupan si anak apakah ingin menjadikan dia Yahudi, kristen dan majusi dll, apakah ingian menjadi anak yang sholeh, durhaka,dan terpengaruh oleh budaya dan pergaukan masa kini yang tidak islami dll.

Sidang jum’at rahimakumullah
Dalam mendidik anak, sebaiknya kita tidak memaksakan diri atau mempunyai target agar anak kita menjadi ini dan itu. Sebab urusan pangkat, jabatan, kaya dan miskin atau mulianya anak, semuanya ada di tangan Tuhan. Terlebih pada saat sekarang ini. Ijazah tidak dapat menjamin seseorang mendapat pekerjaan. Bila kita mendidik anak hanya berorientasi kepada ijazah, maka kita akan kecewa, karena kenyataan menunjukkan bahwa setiap tahun lulusan sekolah yang dihasilkan, tetapi lowongan dan formasi pekerjaan sangatlah terbatas. Untuk itu yang penting bagi kita sebagi orang tua adalah hanya membekali anak dengan ke-imanan dan ilmu agama dan ilmu dunia.selajutnya kita mencari pekerjaan dengan maksimal dan selanjutnya tawakal kepada Allah SWT.
Pemberian orang tua yang paling berharga kepada anak adalah sopan santun dan akhlak yang terpuji. Inilah pemberian utama bukan dunia, harta, fasilitas hidup atau kedudukan.
Kita wajib memberikan bekal agama kepada anak-anak kita, karena bila mereka bodoh (awam sama sekali) tentang agama. Sehingga ia melakukan dosa dan maksiat kepada Allah, maka orang tua akan mendapatkan bagian dari dosa yang dilakukan anak-anaknya sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

من ترك ولده جا هلا كان كل ذنب عمله عليه

Artinya :
Barang siapa meninggalkan anak dalam keadaan bodoh, maka setiap dosa yang dilakukan anak, orang tua menanggungnya. (HR. Muslim dari Abu Dzar).

Karena kita sekarang hidup didunia, maka jangan ditinggalkan anak-naka perlu diajari ilmu dunia ataupun belajar bekerja agara mereka dapat hidup mandiri, tidak bergantung kepada orang lain. Terlebih pada zaman sekarang ini anak-anak perlu diberi pengarahan agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Sidang jum’at rahimakumullah
Demikianlah khotbah ini disampaikan semoga kita bersama, dapat menunaikan kewajiban kita sebagai orang tua, sehingga kita dan anak turunan kita menjadi manusia yang bertaqwa dan bermanfaat bagi agama dan masyarakat kita. Aamiin yaa rabbal ’alamiin.

واذ قرئ القران فا ستمعواله وانصتوا لعللكم ترحمون
اعوذبالله من الشيطان الرجيم
يا ايها الذين ءامنوا قوا انفسكم واهليكم نارا وقودها الناس والحجارة -- صدق الله العظيم
با رك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكرالحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته انه هوالسميع العليم اقول قولي هذا واستغفرالله العظيم لي ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات والمؤ منين والمؤمنات فاستغفرو انه هو الغفورالرحيم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar